Selasa, 22 November 2016

Wawasan Sosial Budaya Bahari



HUBUNGAN WAWASAN SOSIAL BUDAYA BAHARI DAN KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN/MARITIM

       Aspek Kesehatan Masyarakat Bahari tidak lepas dari 7 Pilar Kesehatan Masyarakat, yaitu Epidemiologi, Biostatistik/statistik Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Promosi Kesehatan, Administrasi Kesehatan Masyarakat, Gizi Masyarakat, Kesehatan Kerja.
       Masyarakat maritim yang ada di daerah pesisir yang memiliki pencemaran tinggi adalah industri, daerah yang padat penduduk dan pertanian. UNEP (1995) dalam Idris (2001), mengatakan bahwa sumber utama pencemaran pesisir dan lautan berasal dari daratan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu kegiatan industri, kegiatan rumah tangga dan kegiatan pertanian. kegiatan-kegiatan tersebut telah telah menyumbangkan limbah berupa limbah cair dan padat yang menimbulkan dampak serius pada daerah pesisir dan makhluk hidup sekitarnya. Di daerah pesisir, terutama di sekitar muara sungai besar, berkembang pusat-pusat pemukiman manusia yang di sebabkan oleh tersedianya prasarana angkutan.
       Kegiatan rumah tangga sering kali menimbulkan limbah domestik berupa limbah cair dan padat. Limbah cair domestik dapat di bagi menjadi du kategori, yaitu limbah cair yang berasal dari air cucian seperti sabun, deterjen, minyak dan pestisida limbah cair yang berasal dari kakus seperti sabun, shampoo, tinja dan air seni. Limbah cair mengandung bahan organik dan anorganik serta jutan sel mikroba dan bakteri. kandungan yang terdapat dalam limbah cair dapat mengancam kesehatan masyarakat yang menggunakan air yang telah tercemar sehingga menimbulkan penyakit.
       Pabrik-pabrik yang ada di sekitar pesisir pun menimbulkan pencemaran berupa limbah industri. Limbah Industry tersebut mengandung unsur yang sangat beracun, seperti basa, logam berat dan bahan organik yang beracun. Menurut Diposaptono (2001), pencemaran oleh industri dapat di sebabkan oleh beberapa faktor, yaitu perencanaan daerah industri yang tidak teratur, perencanaan tata kota yang kurang baik, dan tidak tersedianya fasilitas pengolah limbah pada daerah industri.
       Limbah padat berupa sampah kebanyakan berasal dari rumah tangga. Pembuangan sampah ke laut sering menjadi alternatif penduduk karena pembuangan sampah di daratan di nilai tidak efektif dan munculnya aggapan membuang sedikit sampah tidak akan berpengaruh bagi lautan yang luas. Kebiasaan yang buruk tersebut menimbulkan berbagai pengaruh terhadap kehidupan laut. Sampah-sampah yang mengapaung akan terdampar di pantai dan mengurangi keindahan laut serta menghalangi penetrasi cahaya matahari. Sedangkan sampah yang berat akan tenggelam ke dasar laut dan berpengaruh terhadap komunitas bentos (Satria, 2009).
       Aktivitas manusia yang dapat merusak ekosistem pesisir, yaitu : pengaruh sendimen dan pembuangan material hasil pengerukan, tumpahan minyak. Aktivitas tersebut menimbulkan pencemaran yang dapat merusak laut. Sumber pencemaran yang sangat besar berasal dari pengerukan sedimen yang terus menerus dan membuang material hasil pengerukan. Material hasil kerukan biasanya di buang beberapa kilometer dari pantai sehingga menimbulkan efek pencemaran bagi kehidupan perairan sekitar. Selain itu, juga dapat menimbulkan turbiditas yang mengancam bentik. Hal ini berpengaruh bagi kehidupan perairan karena kebanyakan bahan kerukan di ambil dari daerah pelabuhan yang biasanya telah tercemar (Mukhtasor 2007).
       Tumpahan minyak ke laut dapat berasal dari tabrakan kapal tanker, atau dari proses yang di sengaja seperti pencucian tangki balas. Peristiwa tumpahan minyak di perairan di Indonesia sering terjadi, misalnya dalam kurun waktu 1997-2001. Pada tumpahan minyak tersebut merupakan sumber pencemaran yang saat membahayakan karena dapat menurunkan kualitas air laut, baik karena efek langsung maupun efek jangka panjang. Efek jangka panjang yang di timbulkan pada lingkungan laut berupa perubahan karakteristik populasi spesies laut atau struktur ekologi komunitas laut. Selain itu, tumpahan minyak dapat berdampak buruk terhadap kesejahteraan masyarakat pesisir yang menggantungkan hidupnya di sektor perikanan dan budi daya (Mukhtasor 2007).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar