HUBUNGAN WAWASAN SOSIAL BUDAYA BAHARI
DAN KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN/MARITIM
Aspek Kesehatan Masyarakat Bahari tidak lepas dari 7 Pilar Kesehatan
Masyarakat, yaitu Epidemiologi, Biostatistik/statistik Kesehatan, Kesehatan
Lingkungan, Promosi Kesehatan, Administrasi Kesehatan Masyarakat, Gizi
Masyarakat, Kesehatan Kerja.
Masyarakat maritim yang ada di daerah
pesisir yang memiliki pencemaran tinggi adalah industri, daerah yang padat
penduduk dan pertanian. UNEP (1995) dalam Idris (2001), mengatakan bahwa sumber
utama pencemaran pesisir dan lautan berasal dari daratan yang terdiri dari tiga
jenis, yaitu kegiatan industri, kegiatan rumah tangga dan kegiatan pertanian.
kegiatan-kegiatan tersebut telah telah menyumbangkan limbah berupa limbah cair
dan padat yang menimbulkan dampak serius pada daerah pesisir dan makhluk hidup
sekitarnya. Di daerah pesisir, terutama di sekitar muara sungai besar,
berkembang pusat-pusat pemukiman manusia yang di sebabkan oleh tersedianya
prasarana angkutan.
Kegiatan rumah tangga sering kali
menimbulkan limbah domestik berupa limbah cair dan padat. Limbah cair domestik
dapat di bagi menjadi du kategori, yaitu limbah cair yang berasal dari air
cucian seperti sabun, deterjen, minyak dan pestisida limbah cair yang berasal
dari kakus seperti sabun, shampoo, tinja dan air seni. Limbah cair mengandung
bahan organik dan anorganik serta jutan sel mikroba dan bakteri. kandungan yang
terdapat dalam limbah cair dapat mengancam kesehatan masyarakat yang
menggunakan air yang telah tercemar sehingga menimbulkan penyakit.
Pabrik-pabrik yang ada di sekitar
pesisir pun menimbulkan pencemaran berupa limbah industri. Limbah Industry tersebut
mengandung unsur yang sangat beracun, seperti basa, logam berat dan bahan
organik yang beracun. Menurut Diposaptono (2001), pencemaran oleh industri
dapat di sebabkan oleh beberapa faktor, yaitu perencanaan daerah industri yang
tidak teratur, perencanaan tata kota yang kurang baik, dan tidak tersedianya
fasilitas pengolah limbah pada daerah industri.
Limbah padat berupa sampah kebanyakan
berasal dari rumah tangga. Pembuangan sampah ke laut sering menjadi alternatif
penduduk karena pembuangan sampah di daratan di nilai tidak efektif dan
munculnya aggapan membuang sedikit sampah tidak akan berpengaruh bagi lautan
yang luas. Kebiasaan yang buruk tersebut menimbulkan berbagai pengaruh terhadap
kehidupan laut. Sampah-sampah yang mengapaung akan terdampar di pantai dan
mengurangi keindahan laut serta menghalangi penetrasi cahaya matahari. Sedangkan
sampah yang berat akan tenggelam ke dasar laut dan berpengaruh terhadap
komunitas bentos (Satria, 2009).
Aktivitas manusia yang dapat merusak
ekosistem pesisir, yaitu : pengaruh sendimen dan pembuangan material hasil
pengerukan, tumpahan minyak. Aktivitas tersebut menimbulkan pencemaran yang
dapat merusak laut. Sumber pencemaran yang sangat besar berasal dari pengerukan
sedimen yang terus menerus dan membuang material hasil pengerukan. Material
hasil kerukan biasanya di buang beberapa kilometer dari pantai sehingga
menimbulkan efek pencemaran bagi kehidupan perairan sekitar. Selain itu, juga
dapat menimbulkan turbiditas yang mengancam bentik. Hal ini berpengaruh bagi
kehidupan perairan karena kebanyakan bahan kerukan di ambil dari daerah
pelabuhan yang biasanya telah tercemar (Mukhtasor 2007).
Tumpahan minyak ke laut dapat berasal
dari tabrakan kapal tanker, atau dari proses yang di sengaja seperti pencucian
tangki balas. Peristiwa tumpahan minyak di perairan di Indonesia sering
terjadi, misalnya dalam kurun waktu 1997-2001. Pada tumpahan minyak tersebut
merupakan sumber pencemaran yang saat membahayakan karena dapat menurunkan
kualitas air laut, baik karena efek langsung maupun efek jangka panjang. Efek
jangka panjang yang di timbulkan pada lingkungan laut berupa perubahan
karakteristik populasi spesies laut atau struktur ekologi komunitas laut. Selain
itu, tumpahan minyak dapat berdampak buruk terhadap kesejahteraan masyarakat
pesisir yang menggantungkan hidupnya di sektor perikanan dan budi daya
(Mukhtasor 2007).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar