Selasa, 22 November 2016

Makalah tentang Lemak



BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Lemak (lipid) merupakan makronutrien penghasil energi kedua, terus mengalami perkembangan. Walaupun kita biasa mendengar tentang bahaya diet berlemak tinggi dan risiko penyakit jantung, tetapi kita juga membaca tentang manfaat kesehatan dari diet Mediterania yang cukup tinggi kandungan lemaknya. Sebuah survei konsumen terbaru menyelidiki alasan-alasan  mengapa masyarakat umum sangat menyukai hamburger-hamburger siap saji dan survei ini menemukan jawaban antara lain “Memiliki rasa yang tidak ada duanya”, “Cukup hangat dan  menggoda,” dan “Tepat mengobati rasa lapar.” Sebagian besar dari opini ini disebabkan oleh lemak. Lemak menambahkan cita rasa dan sensasi dalam mulut yang nikmat bagi makanan kita dan berkontribusi bagi “perasaan puas kita”. Lemak sendiri adalah sebuah gizi yang esensial.
Lazimnya, lemak memiliki tempat yang utama dalam diet orang-orang Amerika. Akan tetapi, karena adanya pertimbangan-pertimbangan kesehatan, sikap kita terhadap lipid makanan mulai berubah. Kita perlu menilai bukan hanya seberapa banyak lemak yang kita makan, tetapi juga jenis lemak apa, karena lemak-lemak berbeda memiliki efek yang berbeda terhadap tubuh dan kesehatan kita. Sebagai profesional kesehatan kita perlu berfokus pada diet total, bukan pada satu gizi saja. Lemak di kelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok lemak sederhana (simplelipids) dan kelompok lemak kompleks (complex lipid). Lemak sederhana mencakup senyawa-senyawa yang tidak mudah terhidrolisis oleh larutan asam atau basa dalam air dan terdiri darisubkelompok-kelompok: steroid,prostaglandin dan terpena.Lemak kompleks meliputi subkelompok-kelompok yang mudah terhidrolisis menjadi zat-zat penyusun yang lebih sederhana, yaitu gliserida.
Komponen-komponencampuran lipid dapat difraksionasi lebih lanjut dengan menggunakan perbedaan kelarutannya di dalam berbagai pelarut organik. Sebagai contoh; fosfolipid dapat dipisahkan dari sterol dan lemak netral atas dasar  ketidak larutannya di dalam aseton.Suatu reaksi yang sangat berguna untuk fraksionasi lipid, adalah reaksi penyabunan.




1.2 Rumusan Masalah
   1. Apa pengertian lemak?
   2. Apa fungsi dari lemak?
  3. Apa saja klasifikasi lemak?
  4. Apa itu metabolism lemak?
  5. Apa kekurangan dan kelebihan lemak?

1.3 Tujuan Penulisan
  1. Untuk mengetahui pengertian lemak
  2. Untuk memahami fungsi lemak
  3. Untuk mengetahui klasifikasi lemak
  4. Untuk Mengetahui metabolism lemak
  5. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan lemak        






















BAB II
PEMBAHASAN
2.1     Pengertian Lemak
Lemak dalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air.
Suatu  lemak didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti suatu hidrokarbon atau dietil eter.

2.2     Fungsi Lemak
            Fungsi umum lemak dalam  tubuh kita adalah :
           a.       Sebagai cadangan energi
           b.      Sebagai penghasil energi
           c.       Sebagai pelindung lipida disekitar ginjal
           d.      Sebagai alat transport dalam darah
           e.       Sebagai penyusun membran

2.3     Klasifikasi Lemak
       Lemak yang terdapat dalam tubuh dapat diklasifikasikan menurut struktur kimianya ke dalam 5 grup, seperti pada tabel di bawah. Asam lemak, kelas pertama , berfungsi sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Selain itu, asam lemak adalah blok pembangun dario asamlemak ini kompleks – kompleks lipid disintetis.
       Prostaglandin, yang dibentukdariasam lemak tidak jenuh ganda tertentu, adalah substansi pengatur intrasel yang mengubah tanggapan – tanggapan sel terhadap rangsangan luar. Karena prostaglandin berperan dalam kerja hormon. Kelas lipid kedua terdiri dari ester-ester gliseril.
            Ester-ester ini termasuk pula asilgliserol, yang selain merupakan senyawa antara atau pengangkut metabolik dan bentuk penyimpanan asam lemak, dan fosfogliserid yang merupakan komponen utama lipid dari membran sel. Sfingolipid, kelas ketiga, juga merupakan komponen membran. Mereka berasal dari alkohollemak sfingosin.
     Sterol mencangkup kelas ke empat lipid. Derivat sterol, termasuk kolesterol, asam empedu, hormon steroid, dan vitamin D sangat penting dari segi kesehatan. Aspek-aspek metabolisme ester kolesteril yang berkaitan dengan bagian-bagian asam lemaknya. Terpen, kelas terakhir lipid, mencangkup dolikol dan vitamin A, D, E, K yang larut dalam lemak. Derivat-derivat isoprene ini terdapat dalam jumlah kecil, tetapi mempunyai fungsi metabolik yang sangat penting dan terpisah. 
Tabel  klasifikasi dan fungsi lipid
No
Lemak
Fungsi
1
Asam Lemak 
Prostaglandin
Bahan bakar metabolik, blok pembangun untuk lipid lainModulator intrasel
2
Estergliseril,Asilgliserol, Fosfogliseril
Penyimpanan asam lemak, senyawa metabolic Struktur membrane
3
SfingolipidSfingomielin
Glikosfingolipid
Struktur membran
Membran antigen, permukaan
4
Derivat sterolKolesterol
Ester Kolesterol
Asam empedu
Hormon steroid
Vitamin D
Membran dan struktur lipoprotein
Penyimpanan dan angkutan
Pencernaan lipid dan absorbsi
Pengaturan metabolik
Metabolisme kalsium dan fosfor
5
TerpenDolikol
Vitamin A
Vitamin E
Vitamin K
Sintesis glikoprotein
Penglihatan, integritas epitel
Antioksidan lipid
Pejendalan darah

2.4 Metabolisme Lemak
Lemak yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
            Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam air, maka diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan dilepaskan ke dalam sel epitel usus (enterosit). Di dalam sel ini asam lemak dan monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan adipose.
            Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Proses pembentukan trigliserida ini dinamakan esterifikasi. Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari lipid, trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut ditransportasikan  oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA).
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.
Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.
Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian.

2.5  Kekurangan dan Kelebihan Lemak
       a) Akibat  kekurangan  lemak
1. Kurangnya penyerapan lemak
Kurangnya penyerapan lemak merupakan satu akibat yang bisa ditimbulkan dari kekurangan lemak. Sebagai informasi saja, lemak merupakan satu nutrisi yang bermanfaat untuk penyerapan vitamin. Dengan adanya lemak yang mencukupi dalam tubuh, kita akan memperoleh fungsi yang baik dalam penyerapan vitamin sehingga tubuh akan bisa memenuhi kebutuhan akan vitamin seperti vitamin A, B, D, E, dan yang lainnya. Dengan fungsi lemak yang menyerap vitamin, kekurangan lemak dapat menyebabkan tubuh kita kekurangan vitamin pula. Akan terjadi berbagai masalah kesehatan jika tubuh kekurangan vitamin seperti misalnya, kekurangan vitamin A bisa menyebabkan terganggunya pandangan atau mata yang mudah lelah, kekurangan vitamin E dapat mengakibatkan gangguan kulit, dan lain sebagainya.
2. Makan menjadi berlebih
Banyak orang berdiet dengan mengurangi porsi makan mereka. Namun, banyak pula dari mereka yang tidak berhasil menjalankan program dietnya. Banyak orang kemudian menyerah karena tidak cukup kuat motivasi yang mereka miliki. Setelah tidak pernah mengkonsumsi lemak dalam jangka waktu tertentu selama program diet, badan mereka kekurangan lemak. Kemudian, saat mereka menyerah dalam program dietnya, mereka makan dengan porsi yang lebih banyak. Hal ini dipicu oleh tubuh yang kurang mendapat asupan lemak selama diet. Kekurangan lemak dapat memicu nafsu makan yang lebih tinggi. Kita akan mudah lapar jika tubuh kita kekurangan asupan lemak. Selain itu, dalam dietnya, banyak orang mengkonsumsi produk rendah lemak yang mengakibatkan kekurangan lemak dan yang mana pada kenyataannya produk semacam ini justru mengandung lebih banyak gula. Dapat disimpulkan bahwa kekurangan lemak akan justru memicu tubuh untuk menjadi kelebihan berat badan.
3. Depresi dan gangguan mental lainnya
Depresi juga akibat lain yang bisa timbul akibat  kekurangan lemak. Mungkin kita tidak cukup peka untuk menyadari gejala ini. Omega dan asam lemak adala nutrisi yang berperan serta dalam mempengaruhi perulaku dan juga perasaan. Kedua nutrisi tersebut dapat membentuk hormone atau senyawa kimia di dalam otak manusia. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa kekurangan lemak dapat berkaitan dengan terganggunya mental seseorang.
b)  Akibat Kelebihan Lemak
       Kelebihan lemak tubuh dikaitkan dengan ancaman fisik yang besar seperti penyakit,jantung, kanker,dan diabetes.


























BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
       1.Lemak adalah molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air tetapi larut di dalam pelarut-pelarut organik.
                        2. Lemak mempunyai fungsi :
       a)   Sebagai cadangan energi.
       b)   Sebagai penghasil energi.
       c)   Sebagaipelindung lipida disekitar ginjal.
       d)  Sebagai alat transport dalam darah.
       e)   Sebagai penyusun membrane

3.2     Saran
     Dari makalah ini semoga dapat diambil manfaat untuk penulisan dan pembaca. Semoga pembaca dapat mengambil beberapa hal-hal yang penting dalam memahami apa pengertian lemak, klasifikasi lemak, fungsi lemak, , dll.
     Dari makalah ini pula penulis mengalami banyak kendala. Maka banyak kesalahan yang dibuat oleh penulis. Oleh karena itu penulis membutuhkan saran dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini. 














Daftar Pustaka
Cakrawati, Dewi. 2011. Bahan Pangan Gizi dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta




Tidak ada komentar:

Posting Komentar