Abstrak
Tingginya angka HIV/AIDS,
hilangnya masa produktif
dari penderita berdampak
pada kehilangan usia
produktif di
Indonesia. Hal ini
disebabkan karena perilaku
berisiko yang salah
satunya terjadi dikalangan
anak usia sekolah dan
merupakan kelompok rentan tertularnya HIV/AIDS.
Abstract
The high rate of HIV / AIDS, the loss of productive time
of the patient affect the loss of productive
age in Indonesia. This is dua to risky
behavior, one of which occur among children of school age and
a vulnerable group of contracting HIV / AIDS.
a vulnerable group of contracting HIV / AIDS.
Pendahuluan
Lebih dari 1,1 juta orang Amerika memiliki HIV, dengan lebih dari 56.000
infeksi baru dikontrak setiap tahun. Diperkirakan 12 persen dari infeksi HIV baru setiap
tahun secara langsung dikaitkan dengan penggunaan narkoba suntik.
Perkembangan obat yang efektif telah mengurangi dampak psikologis diagnosis
HIV / AIDS
bagi banyak orang. Pada kenyataannya, kebanyakan orang yang terinfeksi
HIV - terutama laki-laki gay dengan dukungan sosial
yang baik dan akses ke perawatan
medis tidak menderita berkelanjuan, tekanan berat.
Selain membantu individu yang tertekan, psikolog sedang mempelajari cara untuk mengubah perilaku masyarakat
dan mencegah orang dari tertular penyakit di tempat pertama.
Acquired
Immunodeficiency Syndrome atau disingkat AIDS
merupakan sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem
kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau Human Immunodeficiency
Virus .Virus AIDS menyerang sel darah putih khusus yang disebut dengan
T-lymphocytes.
HIV
yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena
virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah
terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju
perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
Tanda pertama penderita HIV biasanya akan mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh. Setelah kondisi membaik orang yang terinfeksi HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan secara perlahan kekebalan tubuhnya akan menurun karena serangan demam yang berulang.
Sistem tahapan infeksi WHO
Pada tahun
1990, World Health Organizatio (WHO) mengelompokkan berbagai infeksi dan
kondisi AIDS dengan memperkenalkan sistem tahapan untuk pasien yang terinfeksi
dengan HIV-1. Sistem ini diperbarui pada bulan Septembertahun 2005. Kebanyakan
kondisi ini adalah infeksi oportunistik yang dengan mudah ditangani pada orang
sehat.
1. Stadium I: infeksi HIV asimtomatik dan tidak dikategorikan sebagai AIDS
2. Stadium II: termasuk manifestasi membran mukosa kecil dan radang saluran pernapasan atas yang berulang
3. Stadium III: termasuk diare kronik yang tidak dapat dijelaskan selama lebih dari sebulan, infeksi bakteri parah, dan tuberkulosis.
1. Stadium I: infeksi HIV asimtomatik dan tidak dikategorikan sebagai AIDS
2. Stadium II: termasuk manifestasi membran mukosa kecil dan radang saluran pernapasan atas yang berulang
3. Stadium III: termasuk diare kronik yang tidak dapat dijelaskan selama lebih dari sebulan, infeksi bakteri parah, dan tuberkulosis.
4. Stadium
IV: termasuk toksoplasmosis otak, kandidiasis esofagus, trakea, bronkus atau
paru-paru, dan sarkoma kaposi. Semua penyakit ini adalah indikator AIDS.
Sebelum
seseorang bisa dikatakan terkena penyakit HIV/AIDS. Ia akan mengalami
gejala-gejala sebagai berikut :
1. Penderita
akan mengalami demam tinggi yang berkepanjangan
2. Penderita
akan mengalami napas pendek, batuk, nyeri dada dan demam, Ia akan kehilangan nafsu makan,
mual, dan muntah
3. Diare kronis
yang tidak dapat dijelaskan pada infeksi HIV dapat terjadi karena berbagai
penyebab; antara lain infeksi bakteri dan parasit yang umum (seperti
Salmonella, Shigella, Listeria,Kampilobakter, dan Escherichia coli), serta
infeksi oportunistik yang tidak umum dan virus (seperti kriptosporidiosis,
mikrosporidiosis, Mycobacterium avium complex, dan virus sitomegalo (CMV) yang
merupakan penyebab kolitis).
4. Batuk
berekepanjangan
5. Esofagitis adalah peradangan pada kerongkongan (esofagus), yaitu jalur makanan dari mulut ke lambung. Pada individu yang terinfeksi HIV, penyakit ini terjadi karena infeksi jamur (jamurkandidiasis) atau virus (herpes simpleks-1 atau virus sitomegalo). Ia pun dapat disebabkan oleh mikobakteria, meskipun kasusnya langka
6. Pembengkakan kelenjar getah bening diseluruh tubuh (dibawah telinga, leher, ketiak, dan lipatan paha)
7. Sakit kepala
8. Sulit berkonsentrasi
9. Respon anggota gerak melambat
10. Sering nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki
11. Mengalami tensi darah rendah
12. Terjadi serangan virus cacar air dan cacar api
13. Infeksi jaringan kulit rambut
14. Kulit kering dengan bercak-bercak.
Penularan HIV/AIDS :
1. Hubungan seks
2. Transfusi darah
3. Penggunaan jarum bekas penderita (akupuntur, jarum tattoo, harum tindik).
4. Antara ibu dan bayi selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui.
Obat-obatan HIV/AIDS :
1. NRTI (nucleoside atau nucleotide reverse transcriptase inhibitor)
2. NNRTI (non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor)
3. PI (protease inhibitor) Fusion Inhibitor
5. Esofagitis adalah peradangan pada kerongkongan (esofagus), yaitu jalur makanan dari mulut ke lambung. Pada individu yang terinfeksi HIV, penyakit ini terjadi karena infeksi jamur (jamurkandidiasis) atau virus (herpes simpleks-1 atau virus sitomegalo). Ia pun dapat disebabkan oleh mikobakteria, meskipun kasusnya langka
6. Pembengkakan kelenjar getah bening diseluruh tubuh (dibawah telinga, leher, ketiak, dan lipatan paha)
7. Sakit kepala
8. Sulit berkonsentrasi
9. Respon anggota gerak melambat
10. Sering nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki
11. Mengalami tensi darah rendah
12. Terjadi serangan virus cacar air dan cacar api
13. Infeksi jaringan kulit rambut
14. Kulit kering dengan bercak-bercak.
Penularan HIV/AIDS :
1. Hubungan seks
2. Transfusi darah
3. Penggunaan jarum bekas penderita (akupuntur, jarum tattoo, harum tindik).
4. Antara ibu dan bayi selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui.
Obat-obatan HIV/AIDS :
1. NRTI (nucleoside atau nucleotide reverse transcriptase inhibitor)
2. NNRTI (non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor)
3. PI (protease inhibitor) Fusion Inhibitor
Cara mencegah
HIV/AIDS adal
1. Hindari seks bebas
2. Jangan berganti-ganti pasangan seksual
3. Gunakan kondom, terutama untuk kelompok perilaku resiko tinggi jangan menjadi donor darah
4. Seorang ibu yang didiagnosa positif HIV sebaiknya jangan hamil.
5. Penggunaan jarum suntik sebaiknya sekali pakai
6. Jauhi narkoba.
1. Hindari seks bebas
2. Jangan berganti-ganti pasangan seksual
3. Gunakan kondom, terutama untuk kelompok perilaku resiko tinggi jangan menjadi donor darah
4. Seorang ibu yang didiagnosa positif HIV sebaiknya jangan hamil.
5. Penggunaan jarum suntik sebaiknya sekali pakai
6. Jauhi narkoba.
TUJUAN PEMBUATAN JURNAL
Tujuan
pembuatn jurnal ini agar pembaca dapat memahami apa yang di maksud dengan
HIV/AIDS, bagaimana proses penularan HIV/AIDS, apa saja obat-obatan HIV/AIDS
dan bagaimana cara pencegahannya.
KESIMPULAN
Hiv
atau Human Immunodeficiency Virus merupakan suatu virus yang menyebabkan
terjadinya penyakit aids yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga
mengakibatkan tubuh kekurangan sitem imun dalam melawan infeksi. Virus ini
menyerang komponen komponen utama sistem kekebalan sel manusia serta
menghancurkannya. Jika sudah terjangkit virus ini maka akan terjadi penurunan
sistem kekebalan tubuh kita. Jika sistem kekebalan kita sudah menurun karena
terkena virus tersebut maka akan rentan terjangkit berbagai infeksi. Infeksi
yang berkaitan dengan sistem kekebalan dikenal dengan nama infeksi oportunistik
yaitu infeksi yang memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang mengalami
penurunan. Virus hiv yang menyerang manusia menurut para ahli terbagi menjadi 2
bagian yaitu HIV-1 dan HIV-2. Kebanyakan manusia di dunia terjangkit virus
HIV-1 sedangkan HIV-2 jarang dan yang terserang kebanyakan di daerah Afrika
Barat. Hiv-1 merupakan hiv yang mudah masuk dan lebih berbahaya dibandingkan
dengan HIV-2. Ke-2 jenis HIV tersebut sama sama berasal dari primata yaitu
HIV-1 dari simpanse pan troglodytes yang di temukan di Kamerun serta HIV-2
berasal dari sooty mangabey yaitu di Gabon, Guinea Bissau serta Kamerun.
Sedangkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome / Acquired Immune Deficiency
Syndrome) adalah gejala atau infeksi yang diakibatkan menurunnya sistem
kekebalan tubuh yang terserang virus HIV. HIV merupakan penyebab terjadinya
penyakit AIDS. Virus HIV yang menyerang tubuh kita tidak langsung menimbulkan
penyakit AIDS tergantung dari gaya hidup kita. Jika gaya hidup kita kurang
menjaga kesehatan dan tidak teratur maka virus HIV cepat berkembang namun jika
kita pola hidupnya sehat prosesnya sekitar 10 atau 15 tahun bahkan mungkin
lebih lama untuk terjangkit penyakit AIDS. HIV AIDS tidak langsung menyerang
begitu saja tanpa ada gejala gejala terlebih dahulu. Utuk memastikan seseorang
terkena HIV AIDS atau tidak bisa kita lihat dari gejala gejala yang dialami.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas
psikologi kesehatan dalam menunjang pembelajaran di Universitas Sam Ratulagi,
Fakultas Kesehatan Masyarakat.
DAFTAR ACUAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar