Selasa, 22 November 2016

Artikel HIV/AIDS



Abstrak
Tingginya  angka  HIV/AIDS,  hilangnya  masa  produktif  dari  penderita  berdampak  pada  kehilangan  usia  produktif  di
Indonesia.  Hal  ini  disebabkan  karena  perilaku  berisiko  yang  salah  satunya  terjadi  dikalangan  anak  usia sekolah  dan
merupakan kelompok rentan tertularnya HIV/AIDS.

Abstract
The high rate of HIV / AIDS, the loss of productive time of the patient affect the loss of productive age in Indonesia. This is dua to risky behavior, one of which occur among children of school age and
a vulnerable group of contracting HIV / AIDS.






Pendahuluan
Lebih dari 1,1 juta orang Amerika memiliki HIV, dengan lebih dari 56.000 infeksi baru dikontrak setiap tahun. Diperkirakan 12 persen dari infeksi HIV baru setiap tahun secara langsung dikaitkan dengan penggunaan narkoba suntik.
Perkembangan obat yang efektif telah mengurangi dampak psikologis diagnosis HIV / AIDS bagi banyak orang. Pada kenyataannya, kebanyakan orang yang terinfeksi HIV - terutama laki-laki gay dengan dukungan sosial yang baik dan akses ke perawatan medis tidak menderita berkelanjuan, tekanan berat.
Selain membantu individu yang tertekan, psikolog sedang mempelajari cara untuk mengubah perilaku masyarakat dan mencegah orang dari tertular penyakit di tempat pertama.
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau disingkat AIDS merupakan sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau Human Immunodeficiency Virus .Virus AIDS menyerang sel darah putih khusus yang disebut dengan T-lymphocytes.

HIV yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.

Tanda pertama penderita HIV biasanya akan mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh. Setelah kondisi membaik orang yang terinfeksi HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan secara perlahan kekebalan tubuhnya akan menurun karena serangan demam yang berulang.




Sistem tahapan infeksi WHO
Pada tahun 1990, World Health Organizatio (WHO) mengelompokkan berbagai infeksi dan kondisi AIDS dengan memperkenalkan sistem tahapan untuk pasien yang terinfeksi dengan HIV-1. Sistem ini diperbarui pada bulan Septembertahun 2005. Kebanyakan kondisi ini adalah infeksi oportunistik yang dengan mudah ditangani pada orang sehat.
1. Stadium I: infeksi HIV asimtomatik dan tidak dikategorikan sebagai AIDS
2. Stadium II: termasuk manifestasi membran mukosa kecil dan radang saluran pernapasan atas yang berulang
3. Stadium III: termasuk diare kronik yang tidak dapat dijelaskan selama lebih dari sebulan, infeksi bakteri  parah, dan tuberkulosis.
4. Stadium IV: termasuk toksoplasmosis otak, kandidiasis esofagus, trakea, bronkus atau paru-paru, dan sarkoma kaposi. Semua penyakit ini adalah indikator AIDS.




















Sebelum seseorang bisa dikatakan terkena penyakit HIV/AIDS. Ia akan mengalami gejala-gejala sebagai berikut :

1. Penderita akan mengalami demam tinggi yang berkepanjangan 
2. Penderita akan mengalami napas pendek, batuk, nyeri dada dan     demam, Ia akan kehilangan nafsu makan, mual, dan muntah
3. Diare kronis yang tidak dapat dijelaskan pada infeksi HIV dapat terjadi karena berbagai penyebab; antara lain infeksi bakteri dan parasit yang umum (seperti Salmonella, Shigella, Listeria,Kampilobakter, dan Escherichia coli), serta infeksi oportunistik yang tidak umum dan virus (seperti kriptosporidiosis, mikrosporidiosis, Mycobacterium avium complex, dan virus sitomegalo (CMV) yang merupakan penyebab kolitis).
4. Batuk berekepanjangan
5. Esofagitis adalah peradangan pada kerongkongan (esofagus), yaitu jalur makanan dari mulut ke lambung. Pada individu yang terinfeksi HIV, penyakit ini terjadi karena infeksi jamur (jamurkandidiasis) atau virus (herpes simpleks-1 atau virus sitomegalo). Ia pun dapat disebabkan oleh mikobakteria, meskipun kasusnya langka
6. Pembengkakan kelenjar getah bening diseluruh tubuh (dibawah telinga, leher, ketiak, dan lipatan paha)
7. Sakit kepala
8. Sulit berkonsentrasi
9. Respon anggota gerak melambat
10. Sering nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki
11. Mengalami tensi darah rendah
12. Terjadi serangan virus cacar air dan cacar api
13. Infeksi jaringan kulit rambut
14. Kulit kering dengan bercak-bercak.

Penularan HIV/AIDS :
1. Hubungan seks
2. Transfusi darah
3. Penggunaan jarum bekas penderita (akupuntur, jarum tattoo, harum tindik).
4. Antara ibu dan bayi selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui.

Obat-obatan HIV/AIDS :
1. NRTI (nucleoside atau nucleotide reverse transcriptase inhibitor)
2. NNRTI (non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor)
3. PI (protease inhibitor) Fusion Inhibitor

Cara mencegah HIV/AIDS adal
1. Hindari seks bebas
2. Jangan berganti-ganti pasangan seksual
3. Gunakan kondom, terutama untuk kelompok perilaku resiko tinggi jangan menjadi donor darah
4. Seorang ibu yang didiagnosa positif HIV sebaiknya jangan hamil.
5. Penggunaan jarum suntik sebaiknya sekali pakai
6. Jauhi narkoba.

TUJUAN PEMBUATAN JURNAL
Tujuan pembuatn jurnal ini agar pembaca dapat memahami apa yang di maksud dengan HIV/AIDS, bagaimana proses penularan HIV/AIDS, apa saja obat-obatan HIV/AIDS dan bagaimana cara pencegahannya.

KESIMPULAN
Hiv atau Human Immunodeficiency Virus merupakan suatu virus yang menyebabkan terjadinya penyakit aids yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga mengakibatkan tubuh kekurangan sitem imun dalam melawan infeksi. Virus ini menyerang komponen komponen utama sistem kekebalan sel manusia serta menghancurkannya. Jika sudah terjangkit virus ini maka akan terjadi penurunan sistem kekebalan tubuh kita. Jika sistem kekebalan kita sudah menurun karena terkena virus tersebut maka akan rentan terjangkit berbagai infeksi. Infeksi yang berkaitan dengan sistem kekebalan dikenal dengan nama infeksi oportunistik yaitu infeksi yang memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang mengalami penurunan. Virus hiv yang menyerang manusia menurut para ahli terbagi menjadi 2 bagian yaitu HIV-1 dan HIV-2. Kebanyakan manusia di dunia terjangkit virus HIV-1 sedangkan HIV-2 jarang dan yang terserang kebanyakan di daerah Afrika Barat. Hiv-1 merupakan hiv yang mudah masuk dan lebih berbahaya dibandingkan dengan HIV-2. Ke-2 jenis HIV tersebut sama sama berasal dari primata yaitu HIV-1 dari simpanse pan troglodytes yang di temukan di Kamerun serta HIV-2 berasal dari sooty mangabey yaitu di Gabon, Guinea Bissau serta Kamerun. Sedangkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome / Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah gejala atau infeksi yang diakibatkan menurunnya sistem kekebalan tubuh yang terserang virus HIV. HIV merupakan penyebab terjadinya penyakit AIDS. Virus HIV yang menyerang tubuh kita tidak langsung menimbulkan penyakit AIDS tergantung dari gaya hidup kita. Jika gaya hidup kita kurang menjaga kesehatan dan tidak teratur maka virus HIV cepat berkembang namun jika kita pola hidupnya sehat prosesnya sekitar 10 atau 15 tahun bahkan mungkin lebih lama untuk terjangkit penyakit AIDS. HIV AIDS tidak langsung menyerang begitu saja tanpa ada gejala gejala terlebih dahulu. Utuk memastikan seseorang terkena HIV AIDS atau tidak bisa kita lihat dari gejala gejala yang dialami.

UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas psikologi kesehatan dalam menunjang pembelajaran di Universitas Sam Ratulagi, Fakultas Kesehatan Masyarakat.














DAFTAR ACUAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar