Selasa, 22 November 2016

Makalah Limbah Cair



BAB I
PENDAHULUAN
1.1.           LATAR BELAKANG
       Limba cair merupakan  salah satu jenis sampah Secara umum untuk mengetahui jenis – jenis  limbah cair dapat  di klasifikasikan sebagai berikut  : Human excreta ( fases dan urine ). Sewage (air limbah), Industrial waste ( bahan buangan dari sisa proses idustri ) Sampah ( waste) adalah zat – zat atau benda – benda yang sudah tidak bisa di pakai, baik  yang berasal dari rumah maupun sisa – sisa proses industri. Perkembangan industri yang dewasa ini tidak lain karena adanya penerapan kemajuan teknologi, oleh manusia guna mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Di banyak kota di dunia, penggunaan limbah cair , seperti di rumah tangga dan industri kebanyakan langsung di buang ke badan-badan air utama tanpa di olah terlebih dahulu. zat kimia berbahaya yang di gunakan di rumah tangga dan industri terkadang dapat memasuki lingkungan akuatik sehingga mengakibatkan kerusakan pada ekosistem dan mencemari persediaan air minum Contohnya, di Kota Bucharest di Rumania (berpenduduk 2 juta jiwa) tidak memiliki pabrik atau perusahaan pengolah limbah cair. Semua limbah cair yang di hasilkan di buang ke sungai Danube. limbah kimia berbahaya di industri sering di buang ke lahan yang penangganannya dan penyiapannya buruk yang di sertai dengan sedikit atau tidak sama sekali tindakan pemisahan di antara limbah-limbah yang beracun. hal itu sering mengakibatkan kontaminasi pada air minum, tanah, dan udarah. pembuangan limbah cair seperti zat pewarna ini  juga  dapat menjadi maslah khusus di beberapa Negara.

1.2.            RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan limbah cair ?
2.      Apa yang di maksud dengan human excreta dan bagaiman cara pengolahannya ?
3.      Bagaimana cara mengetahui teori sewage (air limbah) dari parah ahli ?
4.      Apa yang dimaksud dengan sewage  (air limbah) dan bagaimana cara pengolahannya ?
5.      Apa yang dengan air limbah rumah tangga dan bagaimana cara pegolahannya ?
6.      Apa yang dimaksud dengan industrial waster dan bagaimana cara pengolahannya ?
7.      Bagaimana cara menguji kualitas air ?

1.3.         TUJUAN PENELITIAN
1.      Untuk menetahui tentang limbah cair
2.      Memahami tentang human excreta dan cara pengolahannya
3.      Mengetahui tentang teori sewage (air limbah)
4.      Mengetahui tentang sewage (air limbah) dan cara pengolahannya
5.      Mengetahui air limbah rumah tangga cara pegolahannya
6.      Mengetahui tentang industrial waster dan  cara pengolahannya
7.      Mengetahui cara menguji kualitas air.










BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN TENTANG LIMBAH CAIR
        Limba cair merupakan  salah satu jenis sampah. Sampah ( waste) adalah zat –  zat atau beda – benda yang sudah tidak bisa di pakai, baik  yang berasal dari rumah maupun sisa – sisa proses industri.
Gambar limbah cair


2.2. EKSKRETA MANUSIA
        Ekskreta manusia (human excreta yang terdiri atas feses dan urine) merupakan hasil akhir dari proses yang berlangsung dalam tubuh manusia yang menyebabkan pemisahan dan pebuangan zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Zat – zat yang tidak dibutuhkan tersebut berbentuk tinja dan air seni (urine). Di tinjau dari sudut kesahan lingkungan, kedua jenis kotoran manusia ini dapat menjadi masalah yang sangat penting. Pembuangan tinja secara layak merupakan kebutuhan kesehatan yang paling di utamakan. Pembuangan tinja yang tidak baik dan sembarangan dapat mengakibatkan  kontaminasi pada air, tanah, atau menjadi sumber infeksi, dan akan mendatangkan bahaya bagi kesehatan, penyakit yang tergolong waterborne disease akan mudah berjangkit. Ekskreate manusia merupakan sumber infeksi dan juga merupakan penyebab terjadinya pencemaran lingkungan. Bahaya terhadap kesehatan yang dapat ditimbulkan akibat pembuangan kotoran secara tidak baik adalah pencemaran tanah, pencemaran air, kontaminasi makanan, dan perkembangbiakan lalat, adapun penyakit-penyakit yang dapat terjadi antara lai, tifoid, paratifoid, disentri, diare, kolera, penykit cacing, hepatitis viral dan beberapa penyakit infeksi gastrointestinal, serta infestasi parasit. Namun pembuangan kotoran manusia yang baik merupakan hal yang mendasar bagi keserasian lingkungan. Kotoran manusia yang sakiy atau sebagai carrier kotoran tersebut mengandung agens  penyakit yang dapat d tularkan pada penjamu baru dengan perantara lalat.
a.       Komposisi tinja  terdiri atas : zat padat, zat cair , zat anorganik
b.      Kuantitas tinja di pengaruhi oleh beberapa faktor : keadaan setempat, faktor fisiologi, kebudayaan, kepercayaan.
Dalam sehari, orang asia rata –rata mengeluarkan 200-400gram tinja, orang Eropa mengeluarkan 100–150 gram tinja. Menurut Mc Donald, didaerah tropis pengeluaran tinja berkisar antara 280-530 gram/orang/hari dan urine berkisar 600-1,130 gram/orang/hari. Untuk mengurangi pencemaran karena tinja diperlukan suatu cara pembuangan tinja yang memenuhi persyaratan sanitasi dan akan memberikan manfaat secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat langsung adalah penurunan insidensi penyakit tifoid abdominalis, kolera, disentri basiler. Ada pun manfaat tidak langsung adalah peningkatan kondisi kebersihan lingkungan yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga terjadi penurunan insiden penyakit yang ditularkan melalui air tercemar atau penyakit yang penyebab memiliki hubungan tidak langsung dengan air tercemar. Faktor –faktor yang mempengaruhi transmisi penyakit dari tinja, anatar lain: agens penyebab penyakit, reservoir, cara menghindar dari reservoir, cara transmisi dari reservoir ke penjamu potensial, cara, penularan ke penjamu baru, penjamu yang rentan (sensitf.). Berikut ini bebrapa faktor yang mempengaruhi ukuran jarak yang amanan antara pembuangan kotoran manusia secara umum antara lain dibedakan menjadi dua yaitu :
1.      metode unsewered area merupakan suatu cara pembauangan tinja  yang tidak menggunakan saluran air dan tempat pengolahan air kotor. Didalam metode ini terdapat beberapa pilihan cara antara:
-          Service type (conservansy system) : metode pengumpulan tinja dari ember – ember khusus oleh manusia disebut service type dan kasusnya disebut service latrines.
-           Non-service type of latrines (Sanitary latrines) : di dalam sistem ini terdapat beberapa teknik : bore hole latrine, dug well latarine, water seal type of latrine, septic tank, aqua privy (cubluk berair), chemical closet.
-          Latrines suitable for camps and temporary us : kakus ini di pakai untuk kebutuhan sementara (perkemahan dan tempat pengungsian). Ada beberapa jenis kakus di antaranya.: shallow  trench latrine, deep trench latrine.
2.      Sewere area  pada sistem limbah cair yang menerapkan water carriage system atau sewerage system, pengumpulan dan pengangkutan eksreta dan air limbah dari rumah, kawasan industri, dan perdagangan di lakukan melalui jaringan pipa dibawah tanah yang disebut sewes ketempat pembuangan akhir yang biasanya dibangun di ujung kota.  Terdapat dua tipe sistem sewered areas antara lain : sistem akombinasi dan sistem terpisah. Cara pembuangan tinja mempergunakan sistem saluran air (water carriage) dan pengolahan limbah (sewage treatment) merupakan perwujudan sanitasi yang harus di penuhi dalam pembuangan tinja, persayaratan sanitasi antara lain: tinja tidak mengotori permukaan tanah, tinja tidak mencemari air tanah, tinja  tidak mengotori air permukaan, kotoran tidak boleh terbuka agar tidak dapat di capai lalat atau binatang, Tinja tidak menyebarkan bau busuk dan menggu estetika. Penerapan teknologi tepat guna : penggunaan mudah, konstuksi murah, pemeliharaan mudah. Water carriage system :
-          Sistem pipa banguna ( household sanitary fittings) : water closet, urinal, wash basin
-          Saluran pipa pembangunan dari  rumah (house sewers)
-          Pipa pembuangan di jalan (street sewer)
-          Peralatan saluran (sewers appurtenance)




Gambar Ekskreta manusia
2.3.  TEORI AIR LIMBAH
a.              Menurut Azwar (1989), air limbah adalah air yang tidak bersih dan mengandung berbagai zat yang membahayakan kehidupan manusia atau hewan serta tumbuhan, merupakan kegiatan manusia seperti, limbah industri dan limbah rumah tangga.
b.              Menurut Notoatmodjo (2003), air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat­tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup.
c.               Pengertian lain menyebutkan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air permukaan dan air hujan yang mungkin ada.
d.             Menurut Sugiharto (2005), air limbah (wastewater) adalah kotoran dari manusia dan rumah tangga serta berasal dari industri, atau air permukaan serta buangan lainnya. Dengan demikian air buangan ini merupakan hal yang bersifat kotoran umum.
e.              Berdasarkan sumber penghasilnya, air limbah berasal dari berbagai jenis kegiatan seperti perumahan, industri, pertanian dan perkebunan. Jenis polutan yang dihasilkan oleh industri tergantung pada jenis industrinya sendiri, bahan baku, proses industri, bahan bakar, sistem pengelolaan limbah cair yang digunakan (Mukono, 2006).
f.              Sebagai patokan dapat dipergunakan acuan bahwa 85-95% dari jumlah air yang dipergunakan menjadi air limbah apabila industri tersebut tidak menggunakan kembali air limbah tersebut (Sugiharto, 2005).
g.             Sedangkan pada kegiatan industri, jenis dan sumber limbah yang dihasilkan oleh industri sebagai berikut (Setiadi, 2003):
-          Industri makanan, diantaranya industri pengalengan, permen, bir, susu dan keju, pemrosesan produk pertanian, pemrosesan daging. Limbahnya merupakan senyawa organik dalam bentuk suspensi, koloid dan larutan.
-          Industri logam dan pertambangan. Volume limbahnya besar dan mengandung banyak padatan tersuspensi.
-          Industri pemrosesan bahan bakar, seperti oil refinery, gas reforming. Limbahnya bersifat toksik.
-          Industri kimia, seperti industri pupuk, logam berat, pestisida dan farmasi. Limbahnya bersifat toksik
-          Industri elektroplating dan engineering works. Limbahnya bersifat toksik.
-          Industri tekstil, penyamakan kulit dan kertas. Limbahnya berupa zat organik.
-          Pengolahan air limbah industri bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dilakukan dengan mengurangi jumlah dan kekuatan air limbah industri sebelum dibuang ke perairan penerima.Tingkat pengurangan yang diperlukan dapat diperkirakan berdasarkan data karakteristik air limbah dan persyaratan baku mutu lingkungan yang berlaku.
h.             Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No : 82 tahun 2001, baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah yang akan dibuang atau dilepas ke dalam sumber air dari suatu usaha atau kegiatan
2.4. AIR LIMBAH
         Menurut Ehless dan Steel, air limbah adalah cairan buangan yang berasal dari rumah tangga, industri, dan tempat-tempat umum dan biasanya mengandung bahan-bahan atau zat yang dapat membahayakan kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan.
1.      Sumber air limbah berasal dari berbagai sumber antara lain :
-          Rumah tangga : bekas cucian, bakas mandi, bekas memasak
-          Perkotaan : air limbah perkantoran, perdagangan, selokan, dan tempat-tempat ibadah.
-          Industri : air limbah dari pabrik baja, tinta, cat, dan pabrik karet
2.      Karakteristik air limbah:
-          Karakteristik fisik : air limbah terdiri dari 99,9% air, kandungan bahan padatnya mencapai 0,1%, dalam bentuk suspense padat ( suspended solid) yang volumenya bervariasi antara 100-500 mg/l.
-          Karakteristik kimia: air limbah bercampur dengan zat kimia anorganik yang berasal dari air bersih dan zat oraganik dari limbah itu sendiri.
-          Karakteristik bakteriologis : bakteri patogen yang terdapat dalam air limbah biasanya termasuk golongan E.coli
3.      Parameter air limbah :
-          Kandungan zat padat ( total solid, suspending solid, dissolved solid,)
-          Kandungan zat organik
-          Kandungan zat anorganik ( P,Pb,Cd, Mg)
-          Kandungan gas ( o2, N, CO2)
-          Kandungan bakteri ( E.coli)
-          Kandungan Ph
-          Suhu.
4.      Dampak pembuangan air limbah yang tidak menjalani pengolahan yang benar tentunya dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan  antara lain:
-          Kontaminasi dan pencemaran pada air permukaan dan badan-badan air yang digunakan oleh menusia
-          Menganggu kehidupan dalam air; mematikan hewan dan tumbuhan air
-          Menimbulkan bau ( sebagai hasil dekomposisi zat anaerobic dan zat anorganik )
-          Menghasilkan lumpur yang dapat mengakibatkan pendangkalan air sehingga terjadi penyumbatan yang dapat menimbulkan banjir.
5.      Pengelolaan air limbah sebelum dilepas ke pembuangan air harus menjalani pengolahan terlebih dahulu. Tujuan dari pengelolaan air limbah antara lain :
-          Mencegah pencemaran pada sumber air rumah tangga
-          Melindungi hewan dan tanaman yang hidup di dalam air
-          Menghindari
-          Menghilangkan tempat berkembang biaknya bibit dan vektor penyakit.
6.      Sistem pengelolaan air limbah yang diterapkan harus memenuhi persyaratan :
-          Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber –sumber air minum
-          Tidak mengakibatkan pencemaran air permukaan
-          Tidak menimbulkan pencemaran pada flora dan fauna yang hidup di air di dalam penggunaanya sehari-hari
-          Tidak dihinggapo oleh vektor atau serangga yang menyebabkan penyakit
-          Tidak terbuka dan harus tertutup
-          Tidak menimbulkan bau atau aroma tidak sedap
7.      Adapun metode yang digunakan untuk mengelolah air limbah anataranya:
-          Pengenceran ( disposal by dilution )
-          Cesspool
-          Sumur resapan ( seepage pit )
-          Septic tank
-          Sistem riool ( Sewage )
8.      cara lain pengolahan air limbah :
-          Dilution ( pengenceran
-          Irrigation
-          Self purification (kolam oksidasi)
-          Pengolahan air limbah secara primer dan sekunder
-           Purifikasi air limbah

 Gambar air limbah

2.5. AIR LIMBAH RUMAH TANGGA  
       Air limbah rumah tangga (sullage) adalah air limbah yang tidak mengandung ekskreta manusia dan dapat berasal dari buangan kamar mandi, dapur, air cuci, pakaian, dan lain – lain yang mengandung mikroorganisme patogen.
              5 cara pembuangan air limbah air rumah tangga yaitu :
-          Pembungan umum , melalui tempat penampungan air limbah yang terletak dihalaman
-          Digunakan untuk menyiram tanaman dikebun
-          Dibuang kelapangan peresapan
-          Dialirkan kesaluran terbuka
-          Dialirkan kesaluran tertutup atau selokan
Gambar limbah rumah tangga

2.6. LIMBAH INDUSTRI
       Limbah industry ( industrial waste ) yang berbentuk cair dapat berasal dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air pada proses produksinya, limbah cair juga dapat berasal dari bahan baku yang mengandung air sehingga didalam proses pengolahanny, air harus dibuang.
Gambar limbah cair industri

1.      Sifat-sifat limbah cair
a.       Karakteristik fisik :  
-          Padat  berasal dari bahan organik maupun anorganik baik yang larut, mengendap maupun yang berbentuk suspensi.
-          Kekeruhan menunjukan sifat optis air yang menyebabkan pembiasan cahaya kedalam air.
-          Bau timbul karena adanya kegiatan mikroorganisme yang menguraikan zat organic untuk menghasilkan gas tertentu. Bau timbul karena reaksi kimia yang menimbulkan gas.
-          Temperatur air akan memengaruhi badan penerima apabila terdapat perbedaan suhu yang cukup besar. Temperature juga dapat memengaruhi kecepatan reaksi kimia serta tata kehidupan dalam air.
-          Daya hantar gas listrik merupakan kemampuan air untuk mengalirkan arus listrik, yang tercermin dari kadar padatan total dalam air dan suhu pada pengukuran
-          Warna timbul akibat  terdapatnya suatu bahan terlarut atau tersuspensi dalam air, selain bahan pewarna tertentu yang mengandung logam berat Karakteristik kimia.
b.       Bahan kimia organik
-          Karbohidrat dan protein, minyak dan lemak , pestisida, fenol ,zat warna dan surfakan
-          Bahan kimia anorganik : Klorida, fosfor, logam berat dan bercun, nitrogen, dan sulful
-          Karakteristik biologi : Virus
2.      Pengeloaan Limbah Cair  Industri
       Pengeloaan limbah cair industri dapat dibagi menjadi dua, pengeloaan menurut tingkat perlakuan dan pengolahan menurut karakteristiknya.
a.       Pengeloaan Berdasarkan Tingkat Perlakuan
        Pengeloaan limbah dapat di golongkan menjadi 5 tingkatan, namun tidak berarti semua tingkatan harus dilalui karena pilihan tingkatan proses tetap bergantung pada kondisi limbah yang diketahui dari hasil pemeriksaan laboratorium. Dengan mengetahui jenis – jenis parameter dalam limbah , dapat di tetapkan jenis peralatan yang dibutuhkan. Berikut beberapa tahapan pengelolaan air limbah :
-          Prapengolahan ( pretreatment )  : Pada tahap ini, saringan kasar yang tidak mudah berkarat dan berukuran kurang lebih 30 X 30 cm untuk debit air 100m persegi/ jam sudah cukup baik. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, saringan dapat dipasang secara seri dua atau tiga saringan.
-          Pengolahan primer (primary treatmen) : Pada tahap ini dilakukan penyaringan terhadap padatan halus atau zat warna terlarut maupun tersuspensi yang tidak terjaring pada penyaringan terdahulu. Pengolahan secara kimia dilakukan dengan cara mengendapkan bahan padat melalui penambahan zat kimia. Pengolaan secara fisika dilakukan melalui pengendapan maupun pengapungan yang ditunjukan untuk bahan kasar yang terkandung dalam air limbah.
-          Pengolahan ekunder  ( secondary treatment ):Tahap ini melibatkan proses biologi yang bertujuan untuk menghilangkan bahan bahan organik melalui proses oksidasi biokimia.
-          Pengolahan tersier ( tertiary treatment ): Merupakan tahap pengolahan tingkat lanjut yang ditujukan terutama untuk menghilangkan senyawa organic maupun anorganik.
b.      Pengolahan berdasarkan karakteristik
-          Proses fisik: penghancuran, peratanan air, penggumpalan,sedimentasi pengapungan ,filtrasi
-          Proses kimia : pengendapan dengan bahan kimia, pengolahan dengan lagoon atau kolam, netralisasi, penggumpalan atau koagulasi, sedimantasi, oksidasi dan reduksi, klorinasi, penghilangan klor, pembuangan fenol , pembuangan sulfur
-       Proses biologis : kolam oksidasi, lumpur aktif, trickling  filter, fakultatif
-       Proses fisika kimia biologi
-       Pengolaham tingkat lanjut

Gambar Pengolahan limbar cair industri

2.7.  METODE  UJI KUALITAS AIR
       Kualitas air mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan air yang dipelihara. Karena itu, kualitas air didalam sebuah wadah. Sebagai faktor internal bila air telah berada disebuah wadah kualitas air dapat di kendalikan. Agar pengendalian perubahan kualitas air yang segera dilakukan tidak meleset ( tepat ), maka parameter yang berubah harus diketahui. Berikut ini dikemukakan beberapa metode uji kualitas air yang umum dilakukan :
1.      Oksigen
       Ada dua metode yang digunakan untuk menetukan oksigen terlarut yang dapat di andalkan, yaitu metode winkler atau metode titrasi atau disebut juga metode iodometri dan metode elektrometris (DO meter). Metode winkler berdasarkan sifat oksidasi oleh oksigen yang terlarut dan elektrometris berdasarkan jumlah okesigen yang berdifusi melewati membrane.

2.      Derajat keasaman
       Pengukuran pH umumnya dilakukan degan kertas pH atau ph water tester. Alat lain yang dapat digunakan adalah Aquamates atau pH meter. Untuk penggunaan aquamates, maka prosedurnya seperti pada pengukuran oksigen. Sedangkan untuk pengkalibrasian dimulai dengan membuka tutup pH elektroda (karet banh hitam) pada ujung elektroda dan geserlah karet ban putih (transparan) yang menutupi lubang pada bagian badan elektroda hingga lubang kecil tersebut terlihat.  Sementara bila pengukuran pH dilakukan dilapangan  dengan menggunakan pH meter, maka langka-langkahnya sebagai berikut : ambil air sampel pada lapisan bagian bawah. Ukurlah suhu air tersebut, lalu atur pula pengaturan suhu yang terdapat pada bodi sesuai dengan suhu air sampel tersebut. Kemudian celupan elektroda kedalam air sampel dan jarum akan bergerak menunjukan nilai pH air yang sedang diukur.
3.      Kecerahan
Kemampuan cahaya matahari untuk menembus sampai kedasar perairan dipengaruhi oleh kekeruhan (turbidity) air. Kekeruhan disebabkan zat –zat yang tersuspensi, lumpur, senyawa oreganik dan anorganik serta plankton dan organism mikroskopik lainnya.
4.      Suhu
Pengukuruan suhu umumnya dilakukan dengan termometer. Cara lain dengan menggunakan DO meter, SCT-meter atau aqumete test. Untuk mengukur suhu dengan aqumete test, prosedurnya tidak berbeda dengan pengukuan oksigen, pH dan kecerahan.
5.      Warna air diamati karena ada hubungannya dengan kualitas air. Bila air coklat kehitaman  biasanya sudah tercemar oleh pakan yang membusuk kevdan dipastikan kandungan ammonianya tinnggi. Ada empat metode yang sering digunakan untuk menetukan warna air,  yaitu cara perbandingan visual, spetrofotometri, tristimulus filter dan ADMI ( American Dye Manfacturers Institute




BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
        Limba cair merupakan  salah satu jenis sampah  di klasifikasikan  limba cair antara lain: Human excreta ( fases dan urine ) ,Sewage (air limbah), Industrial waste ( bahan buangan dari sisa proses idustri ). Ekskreta manusia (human excreta yang terdiri atas feses dan urine) merupakan hasil akhir dari proses yang berlangsung dalam tubuh manusia yang menyebabkan pemisahan dan pebuangan zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Zat – zat yang tidak dibutuhkan tersebut berbentuk tinja dan air seni (urine). Komposisi tinja  terdiri atas : zat padat, zat cair , zat anorganik  dan Kuantitas tinja di pengaruhi oleh beberapa faktor : keadaan setempat, faktor fisiologi, kebudayaan, kepercayaan. pembuangan kotoran manusia secara umum dibedakan  menjadi unsewered area , Sewere area , Water carriage system. Adapun menurut Azwar (1989), air limbah adalah air yang tidak bersih dan mengandung berbagai zat yang membahayakan kehidupan manusia atau hewan serta tumbuhan, merupakan kegiatan manusia seperti, limbah industri dan limbah rumah tangga. Sumber – sumber air limbah antara lain di rumah tangga dan perkotaan.Sistem pengelolaan air limbah yang diterapkan harus memenuhi persyaratan : Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber –sumber air minum, Tidak mengakibatkan pencemaran air permukaanTidak menimbulkan pencemaran pada flora dan fauna yang hidup di air di dalam penggunaanya sehari-hari, Tidak dihinggapo oleh vektor atau serangga yang menyebabkan penyakit, Tidak terbuka dan harus tertutup, Tidak menimbulkan bau atau aroma tidak sedap. Air limbah rumah tangga (sullage) adalah air limbah yang tidak mengandung ekskreta manusia dan dapat berasal dari buangan kamar mandi, dapur, air cuci, pakaian, dan lain – lain yang mengandung mikroorganisme patogen. Lima cara pembuangan air limbah air rumah tangga yaitu : Pembungan umum , melalui tempat penampungan air limbah yang terletak dihalaman, digunakan untuk menyiram tanaman dikebun, dibuang kelapangan peresapan, dialirkan kesaluran terbuka, dialirkan kesaluran tertutup atau selokan. Limbah industry ( industrial waste ) yang berbentuk cair dapat berasal dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air pada proses produksinya, limbah cair juga dapat berasal dari bahan baku yang mengandung air sehingga didalam proses pengolahanny, air harus dibuang. Pengeloaan limbah cair industri di bagi menjadi dua, pengoloaan menurut tingkat perlakuan dan pengolahan menurut karakteristiknya. Dan cada beberapa metod untuk menguji kualitas air diantaranya : Oksigen, derajat keasaman, keasaman, suhu, dan warna air.

3.2.SARAN
       Sebaiknya sisa-sisa kotoran dari rumah atau dari proses industri jangan di buang sembarangan agar tidak mencemari lingkungan dan tidak menyebabkan kontaminasi pada air, tanah dan udarah. Karena degan kita tau mengolah limbah cair kita dapat menjaga lingkungan dengan kita menjaga kelestaraian lingkungan dengan begitu   kita juga menjaga  diri kita sendiri.












DAFTAR PUSTAKA
Chandra, budiman, pengantar kesehatn lingkungan , Jakarta : penerbit buku kedokteran, 2012
K Kordi, H,Ghufran.M, Tancung, Baso Andi, Pengelolaan Kualitas Air dalam budidaya perairan, Jakarta : penerbit PT Rineka Cipta, 2007

Bahaya bahan kimia pada kesehatan manusia dan lingkungan, Jakarta : buku kedokteran, 2006





1 komentar: