BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Limba cair merupakan salah satu jenis sampah Secara umum untuk
mengetahui jenis – jenis limbah cair
dapat di klasifikasikan sebagai berikut : Human
excreta ( fases dan urine ). Sewage
(air limbah), Industrial waste (
bahan buangan dari sisa proses idustri ) Sampah ( waste) adalah zat – zat atau
benda – benda yang sudah tidak bisa di pakai, baik yang berasal dari rumah maupun sisa – sisa
proses industri. Perkembangan industri yang
dewasa ini tidak lain karena adanya penerapan kemajuan teknologi, oleh manusia
guna mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Di banyak kota di
dunia, penggunaan limbah cair , seperti di rumah tangga dan industri kebanyakan
langsung di buang ke badan-badan air utama tanpa di olah terlebih dahulu. zat
kimia berbahaya yang di gunakan di rumah tangga dan industri terkadang dapat
memasuki lingkungan akuatik sehingga mengakibatkan kerusakan pada ekosistem dan
mencemari persediaan air minum Contohnya, di Kota Bucharest di Rumania
(berpenduduk 2 juta jiwa) tidak memiliki pabrik atau perusahaan pengolah limbah
cair. Semua limbah cair yang di hasilkan di buang ke sungai Danube. limbah
kimia berbahaya di industri sering di buang ke lahan yang penangganannya dan
penyiapannya buruk yang di sertai dengan sedikit atau tidak sama sekali
tindakan pemisahan di antara limbah-limbah yang beracun. hal itu sering
mengakibatkan kontaminasi pada air minum, tanah, dan udarah. pembuangan limbah
cair seperti zat pewarna ini juga dapat menjadi maslah khusus di beberapa
Negara.
1.2.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa
yang dimaksud dengan limbah cair ?
2. Apa
yang di maksud dengan human excreta dan bagaiman cara pengolahannya ?
3. Bagaimana
cara mengetahui teori sewage (air limbah) dari parah ahli ?
4. Apa
yang dimaksud dengan sewage (air limbah)
dan bagaimana cara pengolahannya ?
5. Apa
yang dengan air limbah rumah tangga dan bagaimana cara pegolahannya ?
6. Apa
yang dimaksud dengan industrial waster dan bagaimana cara pengolahannya ?
7. Bagaimana
cara menguji kualitas air ?
1.3.
TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk
menetahui tentang limbah cair
2. Memahami
tentang human excreta dan cara pengolahannya
3. Mengetahui
tentang teori sewage (air limbah)
4. Mengetahui
tentang sewage (air limbah) dan cara pengolahannya
5. Mengetahui
air limbah rumah tangga cara pegolahannya
6. Mengetahui
tentang industrial waster dan cara
pengolahannya
7. Mengetahui
cara menguji kualitas air.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
PENGERTIAN TENTANG LIMBAH CAIR
Limba
cair merupakan salah satu jenis sampah.
Sampah ( waste) adalah zat – zat atau
beda – benda yang sudah tidak bisa di pakai, baik yang berasal dari rumah maupun sisa – sisa
proses industri.
Gambar
limbah cair
2.2.
EKSKRETA MANUSIA
Ekskreta manusia (human excreta yang
terdiri atas feses dan urine) merupakan hasil akhir dari proses yang
berlangsung dalam tubuh manusia yang menyebabkan pemisahan dan pebuangan
zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Zat – zat yang tidak dibutuhkan
tersebut berbentuk tinja dan air seni (urine). Di tinjau dari sudut kesahan
lingkungan, kedua jenis kotoran manusia ini dapat menjadi masalah yang sangat
penting. Pembuangan tinja secara layak merupakan kebutuhan kesehatan yang
paling di utamakan. Pembuangan tinja yang tidak baik dan sembarangan dapat
mengakibatkan kontaminasi pada air,
tanah, atau menjadi sumber infeksi, dan akan mendatangkan bahaya bagi
kesehatan, penyakit yang tergolong waterborne disease akan mudah berjangkit.
Ekskreate manusia merupakan sumber infeksi dan juga merupakan penyebab
terjadinya pencemaran lingkungan. Bahaya terhadap kesehatan yang dapat
ditimbulkan akibat pembuangan kotoran secara tidak baik adalah pencemaran
tanah, pencemaran air, kontaminasi makanan, dan perkembangbiakan lalat, adapun
penyakit-penyakit yang dapat terjadi antara lai, tifoid, paratifoid, disentri,
diare, kolera, penykit cacing, hepatitis viral dan beberapa penyakit infeksi
gastrointestinal, serta infestasi parasit. Namun pembuangan kotoran manusia
yang baik merupakan hal yang mendasar bagi keserasian lingkungan. Kotoran
manusia yang sakiy atau sebagai carrier kotoran tersebut mengandung agens penyakit yang dapat d tularkan pada penjamu
baru dengan perantara lalat.
a. Komposisi
tinja terdiri atas : zat padat, zat cair
, zat anorganik
b. Kuantitas
tinja di pengaruhi oleh beberapa faktor : keadaan setempat, faktor fisiologi,
kebudayaan, kepercayaan.
Dalam sehari, orang asia rata –rata
mengeluarkan 200-400gram tinja, orang Eropa mengeluarkan 100–150 gram tinja.
Menurut Mc Donald, didaerah tropis pengeluaran tinja berkisar antara 280-530
gram/orang/hari dan urine berkisar 600-1,130 gram/orang/hari. Untuk mengurangi
pencemaran karena tinja diperlukan suatu cara pembuangan tinja yang memenuhi
persyaratan sanitasi dan akan memberikan manfaat secara langsung maupun tidak
langsung. Manfaat langsung adalah penurunan insidensi penyakit tifoid
abdominalis, kolera, disentri basiler. Ada pun manfaat tidak langsung adalah
peningkatan kondisi kebersihan lingkungan yang akan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sehingga terjadi penurunan insiden penyakit yang ditularkan melalui
air tercemar atau penyakit yang penyebab memiliki hubungan tidak langsung
dengan air tercemar. Faktor –faktor yang mempengaruhi transmisi penyakit dari
tinja, anatar lain: agens penyebab penyakit, reservoir, cara menghindar dari
reservoir, cara transmisi dari reservoir ke penjamu potensial, cara, penularan
ke penjamu baru, penjamu yang rentan (sensitf.). Berikut ini bebrapa faktor
yang mempengaruhi ukuran jarak yang amanan antara pembuangan kotoran manusia secara
umum antara lain dibedakan menjadi dua yaitu :
1. metode
unsewered area merupakan suatu cara pembauangan tinja yang tidak menggunakan saluran air dan tempat
pengolahan air kotor. Didalam metode ini terdapat beberapa pilihan cara antara:
-
Service type
(conservansy system) : metode pengumpulan tinja dari ember – ember khusus oleh
manusia disebut service type dan
kasusnya disebut service latrines.
-
Non-service type of latrines (Sanitary
latrines) : di dalam sistem ini terdapat beberapa teknik : bore hole latrine,
dug well latarine, water seal type of latrine, septic tank, aqua privy (cubluk
berair), chemical closet.
-
Latrines suitable for
camps and temporary us : kakus ini di pakai untuk kebutuhan sementara (perkemahan
dan tempat pengungsian). Ada beberapa jenis kakus di antaranya.: shallow trench latrine, deep trench latrine.
2. Sewere
area pada sistem limbah cair yang
menerapkan water carriage system atau sewerage system, pengumpulan dan
pengangkutan eksreta dan air limbah dari rumah, kawasan industri, dan
perdagangan di lakukan melalui jaringan pipa dibawah tanah yang disebut sewes
ketempat pembuangan akhir yang biasanya dibangun di ujung kota. Terdapat dua tipe sistem sewered areas antara
lain : sistem akombinasi dan sistem terpisah. Cara pembuangan tinja
mempergunakan sistem saluran air (water carriage) dan pengolahan limbah (sewage
treatment) merupakan perwujudan sanitasi yang harus di penuhi dalam pembuangan
tinja, persayaratan sanitasi antara lain: tinja tidak mengotori permukaan
tanah, tinja tidak mencemari air tanah, tinja
tidak mengotori air permukaan, kotoran tidak boleh terbuka agar tidak
dapat di capai lalat atau binatang, Tinja tidak menyebarkan bau busuk dan
menggu estetika. Penerapan teknologi tepat guna : penggunaan mudah, konstuksi
murah, pemeliharaan mudah. Water carriage system :
-
Sistem pipa banguna ( household sanitary fittings) : water
closet, urinal, wash basin
-
Saluran pipa
pembangunan dari rumah (house sewers)
-
Pipa pembuangan di
jalan (street sewer)
-
Peralatan saluran (sewers appurtenance)
Gambar
Ekskreta manusia
2.3. TEORI
AIR LIMBAH
a.
Menurut Azwar (1989), air limbah adalah
air yang tidak bersih dan mengandung berbagai zat yang membahayakan kehidupan
manusia atau hewan serta tumbuhan, merupakan kegiatan manusia seperti, limbah
industri dan limbah rumah tangga.
b.
Menurut
Notoatmodjo (2003), air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang
yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempattempat umum lainnya, dan
pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi
kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup.
c.
Pengertian lain menyebutkan bahwa air
limbah adalah kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah
pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri, bersama-sama dengan air
tanah, air permukaan dan air hujan yang mungkin ada.
d.
Menurut Sugiharto (2005), air limbah
(wastewater) adalah kotoran dari manusia dan rumah tangga serta berasal dari
industri, atau air permukaan serta buangan lainnya. Dengan demikian air buangan
ini merupakan hal yang bersifat kotoran umum.
e.
Berdasarkan sumber penghasilnya, air
limbah berasal dari berbagai jenis kegiatan seperti perumahan, industri, pertanian
dan perkebunan. Jenis polutan yang dihasilkan oleh industri tergantung pada
jenis industrinya sendiri, bahan baku, proses industri, bahan bakar, sistem
pengelolaan limbah cair yang digunakan (Mukono, 2006).
f.
Sebagai patokan dapat dipergunakan acuan
bahwa 85-95% dari jumlah air yang dipergunakan menjadi air limbah apabila
industri tersebut tidak menggunakan kembali air limbah tersebut (Sugiharto,
2005).
g.
Sedangkan pada kegiatan industri, jenis
dan sumber limbah yang dihasilkan oleh industri sebagai berikut (Setiadi,
2003):
-
Industri makanan,
diantaranya industri pengalengan, permen, bir, susu dan keju, pemrosesan produk
pertanian, pemrosesan daging. Limbahnya merupakan senyawa organik dalam bentuk
suspensi, koloid dan larutan.
-
Industri logam dan
pertambangan. Volume limbahnya besar dan mengandung banyak padatan tersuspensi.
-
Industri pemrosesan bahan
bakar, seperti oil refinery, gas reforming. Limbahnya bersifat toksik.
-
Industri kimia, seperti
industri pupuk, logam berat, pestisida dan farmasi. Limbahnya bersifat toksik
-
Industri elektroplating dan
engineering works. Limbahnya bersifat toksik.
-
Industri tekstil,
penyamakan kulit dan kertas. Limbahnya berupa zat organik.
-
Pengolahan air limbah
industri bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan
dilakukan dengan mengurangi jumlah dan kekuatan air limbah industri sebelum
dibuang ke perairan penerima.Tingkat pengurangan yang diperlukan dapat
diperkirakan berdasarkan data karakteristik air limbah dan persyaratan baku
mutu lingkungan yang berlaku.
h.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No :
82 tahun 2001, baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur
pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah yang akan dibuang atau
dilepas ke dalam sumber air dari suatu usaha atau kegiatan
2.4.
AIR LIMBAH
Menurut Ehless dan Steel, air limbah adalah cairan
buangan yang berasal dari rumah tangga, industri, dan tempat-tempat umum dan
biasanya mengandung bahan-bahan atau zat yang dapat membahayakan kehidupan
manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan.
1. Sumber
air limbah berasal dari berbagai sumber antara lain :
-
Rumah tangga : bekas
cucian, bakas mandi, bekas memasak
-
Perkotaan : air limbah
perkantoran, perdagangan, selokan, dan tempat-tempat ibadah.
-
Industri : air limbah
dari pabrik baja, tinta, cat, dan pabrik karet
2. Karakteristik
air limbah:
-
Karakteristik fisik :
air limbah terdiri dari 99,9% air, kandungan bahan padatnya mencapai 0,1%,
dalam bentuk suspense padat ( suspended solid) yang volumenya bervariasi antara
100-500 mg/l.
-
Karakteristik kimia:
air limbah bercampur dengan zat kimia anorganik yang berasal dari air bersih
dan zat oraganik dari limbah itu sendiri.
-
Karakteristik
bakteriologis : bakteri patogen yang terdapat dalam air limbah biasanya
termasuk golongan E.coli
3. Parameter
air limbah :
-
Kandungan zat padat (
total solid, suspending solid, dissolved solid,)
-
Kandungan zat organik
-
Kandungan zat anorganik
( P,Pb,Cd, Mg)
-
Kandungan gas ( o2, N,
CO2)
-
Kandungan bakteri (
E.coli)
-
Kandungan Ph
-
Suhu.
4. Dampak
pembuangan air limbah yang tidak menjalani pengolahan yang benar tentunya dapat
menimbulkan dampak yang tidak diinginkan
antara lain:
-
Kontaminasi dan
pencemaran pada air permukaan dan badan-badan air yang digunakan oleh menusia
-
Menganggu kehidupan
dalam air; mematikan hewan dan tumbuhan air
-
Menimbulkan bau (
sebagai hasil dekomposisi zat anaerobic dan zat anorganik )
-
Menghasilkan lumpur
yang dapat mengakibatkan pendangkalan air sehingga terjadi penyumbatan yang
dapat menimbulkan banjir.
5. Pengelolaan
air limbah sebelum dilepas ke pembuangan air harus menjalani pengolahan
terlebih dahulu. Tujuan dari pengelolaan air limbah antara lain :
-
Mencegah pencemaran
pada sumber air rumah tangga
-
Melindungi hewan dan
tanaman yang hidup di dalam air
-
Menghindari
-
Menghilangkan tempat
berkembang biaknya bibit dan vektor penyakit.
6. Sistem
pengelolaan air limbah yang diterapkan harus memenuhi persyaratan :
-
Tidak mengakibatkan
kontaminasi terhadap sumber –sumber air minum
-
Tidak mengakibatkan
pencemaran air permukaan
-
Tidak menimbulkan pencemaran
pada flora dan fauna yang hidup di air di dalam penggunaanya sehari-hari
-
Tidak dihinggapo oleh
vektor atau serangga yang menyebabkan penyakit
-
Tidak terbuka dan harus
tertutup
-
Tidak menimbulkan bau
atau aroma tidak sedap
7. Adapun
metode yang digunakan untuk mengelolah air limbah anataranya:
-
Pengenceran ( disposal
by dilution )
-
Cesspool
-
Sumur resapan ( seepage
pit )
-
Septic tank
-
Sistem riool ( Sewage )
8. cara
lain pengolahan air limbah :
-
Dilution ( pengenceran
-
Irrigation
-
Self purification
(kolam oksidasi)
-
Pengolahan air limbah
secara primer dan sekunder
-
Purifikasi air limbah
Gambar air limbah
2.5. AIR LIMBAH RUMAH TANGGA
Air limbah rumah tangga (sullage) adalah
air limbah yang tidak mengandung ekskreta manusia dan dapat berasal dari
buangan kamar mandi, dapur, air cuci, pakaian, dan lain – lain yang mengandung
mikroorganisme patogen.
5
cara pembuangan air limbah air rumah tangga yaitu :
-
Pembungan umum ,
melalui tempat penampungan air limbah yang terletak dihalaman
-
Digunakan untuk
menyiram tanaman dikebun
-
Dibuang kelapangan
peresapan
-
Dialirkan kesaluran
terbuka
-
Dialirkan kesaluran
tertutup atau selokan
Gambar
limbah rumah tangga
2.6.
LIMBAH INDUSTRI
Limbah industry ( industrial waste )
yang berbentuk cair dapat berasal dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan
air pada proses produksinya, limbah cair juga dapat berasal dari bahan baku
yang mengandung air sehingga didalam proses pengolahanny, air harus dibuang.
Gambar limbah cair industri
1. Sifat-sifat
limbah cair
a. Karakteristik
fisik :
-
Padat berasal dari bahan organik maupun anorganik
baik yang larut, mengendap maupun yang berbentuk suspensi.
-
Kekeruhan menunjukan
sifat optis air yang menyebabkan pembiasan cahaya kedalam air.
-
Bau timbul karena
adanya kegiatan mikroorganisme yang menguraikan zat organic untuk menghasilkan
gas tertentu. Bau timbul karena reaksi kimia yang menimbulkan gas.
-
Temperatur air akan
memengaruhi badan penerima apabila terdapat perbedaan suhu yang cukup besar.
Temperature juga dapat memengaruhi kecepatan reaksi kimia serta tata kehidupan
dalam air.
-
Daya hantar gas listrik
merupakan kemampuan air untuk mengalirkan arus listrik, yang tercermin dari
kadar padatan total dalam air dan suhu pada pengukuran
-
Warna timbul
akibat terdapatnya suatu bahan terlarut
atau tersuspensi dalam air, selain bahan pewarna tertentu yang mengandung logam
berat Karakteristik kimia.
b.
Bahan kimia organik
-
Karbohidrat dan
protein, minyak dan lemak , pestisida, fenol ,zat warna dan surfakan
-
Bahan kimia anorganik :
Klorida, fosfor, logam berat dan bercun, nitrogen, dan sulful
-
Karakteristik biologi :
Virus
2.
Pengeloaan Limbah Cair Industri
Pengeloaan limbah cair industri dapat
dibagi menjadi dua, pengeloaan menurut tingkat perlakuan dan pengolahan menurut
karakteristiknya.
a. Pengeloaan
Berdasarkan Tingkat Perlakuan
Pengeloaan limbah dapat di golongkan menjadi 5
tingkatan, namun tidak berarti semua tingkatan harus dilalui karena pilihan
tingkatan proses tetap bergantung pada kondisi limbah yang diketahui dari hasil
pemeriksaan laboratorium. Dengan mengetahui jenis – jenis parameter dalam
limbah , dapat di tetapkan jenis peralatan yang dibutuhkan. Berikut beberapa
tahapan pengelolaan air limbah :
-
Prapengolahan (
pretreatment ) : Pada tahap ini,
saringan kasar yang tidak mudah berkarat dan berukuran kurang lebih 30 X 30 cm
untuk debit air 100m persegi/ jam sudah cukup baik. Untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik, saringan dapat dipasang secara seri dua atau tiga saringan.
-
Pengolahan primer (primary
treatmen) : Pada tahap ini dilakukan penyaringan terhadap padatan halus atau
zat warna terlarut maupun tersuspensi yang tidak terjaring pada penyaringan terdahulu.
Pengolahan secara kimia dilakukan dengan cara mengendapkan bahan padat melalui
penambahan zat kimia. Pengolaan secara fisika dilakukan melalui pengendapan
maupun pengapungan yang ditunjukan untuk bahan kasar yang terkandung dalam air
limbah.
-
Pengolahan ekunder ( secondary treatment ):Tahap ini melibatkan proses
biologi yang bertujuan untuk menghilangkan bahan bahan organik melalui proses
oksidasi biokimia.
-
Pengolahan tersier ( tertiary
treatment ): Merupakan tahap pengolahan tingkat lanjut yang ditujukan terutama
untuk menghilangkan senyawa organic maupun anorganik.
b. Pengolahan
berdasarkan karakteristik
-
Proses fisik: penghancuran, peratanan air, penggumpalan,sedimentasi
pengapungan ,filtrasi
-
Proses kimia :
pengendapan dengan bahan kimia, pengolahan dengan lagoon atau kolam,
netralisasi, penggumpalan atau koagulasi, sedimantasi, oksidasi dan reduksi,
klorinasi, penghilangan klor, pembuangan fenol , pembuangan sulfur
- Proses
biologis : kolam oksidasi, lumpur aktif, trickling filter, fakultatif
- Proses
fisika kimia biologi
- Pengolaham
tingkat lanjut
Gambar
Pengolahan limbar cair industri
2.7. METODE
UJI KUALITAS AIR
Kualitas air mempengaruhi pertumbuhan
dan kelangsungan air yang dipelihara. Karena itu, kualitas air didalam sebuah wadah.
Sebagai faktor internal bila air telah berada disebuah wadah kualitas air dapat
di kendalikan. Agar pengendalian perubahan kualitas air yang segera dilakukan
tidak meleset ( tepat ), maka parameter yang berubah harus diketahui. Berikut
ini dikemukakan beberapa metode uji kualitas air yang umum dilakukan :
1. Oksigen
Ada dua metode yang digunakan untuk
menetukan oksigen terlarut yang dapat di andalkan, yaitu metode winkler atau
metode titrasi atau disebut juga metode iodometri dan metode elektrometris (DO
meter). Metode winkler berdasarkan sifat oksidasi oleh oksigen yang terlarut
dan elektrometris berdasarkan jumlah okesigen yang berdifusi melewati membrane.
2. Derajat
keasaman
Pengukuran pH umumnya dilakukan degan
kertas pH atau ph water tester. Alat lain yang dapat digunakan adalah Aquamates
atau pH meter. Untuk penggunaan aquamates, maka prosedurnya seperti pada
pengukuran oksigen. Sedangkan untuk pengkalibrasian dimulai dengan membuka
tutup pH elektroda (karet banh hitam) pada ujung elektroda dan geserlah karet
ban putih (transparan) yang menutupi lubang pada bagian badan elektroda hingga
lubang kecil tersebut terlihat.
Sementara bila pengukuran pH dilakukan dilapangan dengan menggunakan pH meter, maka
langka-langkahnya sebagai berikut : ambil air sampel pada lapisan bagian bawah.
Ukurlah suhu air tersebut, lalu atur pula pengaturan suhu yang terdapat pada
bodi sesuai dengan suhu air sampel tersebut. Kemudian celupan elektroda kedalam
air sampel dan jarum akan bergerak menunjukan nilai pH air yang sedang diukur.
3. Kecerahan
Kemampuan
cahaya matahari untuk menembus sampai kedasar perairan dipengaruhi oleh
kekeruhan (turbidity) air. Kekeruhan disebabkan zat –zat yang tersuspensi,
lumpur, senyawa oreganik dan anorganik serta plankton dan organism mikroskopik
lainnya.
4. Suhu
Pengukuruan
suhu umumnya dilakukan dengan termometer. Cara lain dengan menggunakan DO
meter, SCT-meter atau aqumete test. Untuk mengukur suhu dengan aqumete test,
prosedurnya tidak berbeda dengan pengukuan oksigen, pH dan kecerahan.
5. Warna
air diamati karena ada hubungannya dengan kualitas air. Bila air coklat
kehitaman biasanya sudah tercemar oleh
pakan yang membusuk kevdan dipastikan kandungan ammonianya tinnggi. Ada empat
metode yang sering digunakan untuk menetukan warna air, yaitu cara perbandingan visual,
spetrofotometri, tristimulus filter dan ADMI ( American Dye Manfacturers
Institute
BAB
III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Limba cair merupakan salah satu jenis sampah di klasifikasikan limba cair antara lain: Human excreta ( fases dan urine ) ,Sewage (air limbah), Industrial
waste ( bahan buangan dari sisa proses idustri ). Ekskreta manusia (human
excreta yang terdiri atas feses dan urine) merupakan hasil akhir dari proses
yang berlangsung dalam tubuh manusia yang menyebabkan pemisahan dan pebuangan
zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Zat – zat yang tidak dibutuhkan
tersebut berbentuk tinja dan air seni (urine). Komposisi tinja terdiri atas : zat padat, zat cair , zat
anorganik dan Kuantitas tinja di pengaruhi
oleh beberapa faktor : keadaan setempat, faktor fisiologi, kebudayaan,
kepercayaan. pembuangan kotoran manusia secara umum dibedakan menjadi unsewered area , Sewere area , Water
carriage system. Adapun menurut Azwar (1989), air
limbah adalah air yang tidak bersih dan mengandung berbagai zat yang
membahayakan kehidupan manusia atau hewan serta tumbuhan, merupakan kegiatan
manusia seperti, limbah industri dan limbah rumah tangga. Sumber – sumber air
limbah antara lain di rumah tangga dan perkotaan.Sistem
pengelolaan air limbah yang diterapkan harus memenuhi persyaratan : Tidak
mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber –sumber air minum, Tidak
mengakibatkan pencemaran air permukaanTidak menimbulkan pencemaran pada flora
dan fauna yang hidup di air di dalam penggunaanya sehari-hari, Tidak dihinggapo
oleh vektor atau serangga yang menyebabkan penyakit, Tidak terbuka dan harus
tertutup, Tidak menimbulkan bau atau aroma tidak sedap. Air limbah rumah tangga
(sullage) adalah air limbah yang tidak mengandung ekskreta manusia dan dapat
berasal dari buangan kamar mandi, dapur, air cuci, pakaian, dan lain – lain
yang mengandung mikroorganisme patogen. Lima cara pembuangan air limbah air
rumah tangga yaitu : Pembungan umum , melalui tempat penampungan air limbah yang
terletak dihalaman, digunakan untuk menyiram tanaman dikebun, dibuang
kelapangan peresapan, dialirkan kesaluran terbuka, dialirkan kesaluran tertutup
atau selokan. Limbah industry ( industrial waste ) yang berbentuk cair dapat
berasal dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air pada proses
produksinya, limbah cair juga dapat berasal dari bahan baku yang mengandung air
sehingga didalam proses pengolahanny, air harus dibuang. Pengeloaan limbah cair
industri di bagi menjadi dua, pengoloaan menurut tingkat perlakuan dan
pengolahan menurut karakteristiknya. Dan cada beberapa metod untuk menguji
kualitas air diantaranya : Oksigen, derajat keasaman, keasaman, suhu, dan warna
air.
3.2.SARAN
Sebaiknya sisa-sisa kotoran dari rumah atau dari proses industri jangan
di buang sembarangan agar tidak mencemari lingkungan dan tidak menyebabkan
kontaminasi pada air, tanah dan udarah. Karena degan kita tau mengolah limbah
cair kita dapat menjaga lingkungan dengan kita menjaga kelestaraian lingkungan
dengan begitu kita juga menjaga diri kita sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
Chandra,
budiman, pengantar kesehatn lingkungan ,
Jakarta : penerbit buku
kedokteran, 2012
K
Kordi, H,Ghufran.M, Tancung, Baso Andi, Pengelolaan
Kualitas Air dalam budidaya perairan, Jakarta : penerbit PT Rineka Cipta, 2007
Bahaya bahan kimia pada kesehatan manusia dan
lingkungan, Jakarta : buku kedokteran, 2006
n338w2zrlhs140 dildo,horse dildo,female sex toys,fantasy toys,japanese sex dolls,wolf dildo,male masturbator,custom sex doll,wholesale sex toys i162l5sdysk186
BalasHapus